Orang lain bagaikan saudara, dan saudara bagaikan orang lain.

Ini kejadian yang hampir semua orang mengalaminya sendiri, orang lain bagaikan keluarga dan keluarga bagaikan orang lain ,peristiwa yang kerap terjadi pada sebuah rumah tangga.

Pertikaian,perang mulut selalu jadi masalah dikehidupanku entah darimana awalnya saya sendiri pun tidak tahu so jadi jangan menyalahkan kehidupan masa lalu ortu ,ya bisa jadi sih karma mungkin. Nah peristiwa ini selalu hadir tiap hari tidak ada yang tak mungkin berhenti. Aku disini berfikir sendiri ketika melihat perilaku saudara dan ortu. Memang sih sifatku pada masa lalu yg kuingat sih yaa sekitar umur 5 tahun lah ortu kerap memarahiku gak tau apa aq nakal atau tidak, aku hanya merasa suka berkata kotor kepada semua saudara bahkan ortu, ayah yg selalu ganas dikeluarga sampai sampai aku merindukan sesosok ayah yang bisa mendekapku tapi hanya khayalan semata.
Ibu selalu menenangkanku disaat terjadi pertikaian. Saudaraku kerap memberi omelan demi omelan yang sangat mengganggu telingaku akupun sampaj ngebantah, ya ku tau kalah itu semua salah. Tapi jika aq benar aku gak segan segan melampiaskan seluruh amarahku demi kebenaranku bahkan saudara salah saja tidak mau ya bgtulah orang lebih tua selalu merasa benar padahal salah. Aku berfikir kenapa ya tidak ada manusia seperti aku yang kalau salah itu menerima dan benar selalu kupertahankan. Usia demi usia aku bisa menjadi pribadi yang pemikir dari kebanyakan orang terutama kepada semua orang dan orang tuaku. Oleh sebab itu dengan diberikannya sifat pemikir aku jadi paham kepribadian semua orang dan membuatku menjadi pribadi yang kalem,ceria,sopan dan menghargai orang tuaku dengan kata lain sudah tidak mau membentak mereka karena paham mereka yang melahirkanku dan begitu pula sifatku pada saudara saudaraku, akan tetapi sekarang berbalik kakak cewek saja banyak yang  membantah,berkata gak enak dihadapan bapak dan ibu. Disini saya ganti menceramahi saudara sauadara saya karena saya kasihan kepada orang tua saya akan tetapi saya selalu kalah menghadapi saudara karena disini perkataan itu tidak berharga sama sekali bahkan perkataan ayah saja diacuhkan oleh saudara cewek. Ayah selalu cerita ke aku sekarang suka curhat masalah saudara saudara jadi aku pun disini jadi anak yang penurut kepada orang tua karena masa laluku itu. Yang jadi permasalahan sifat rendah diri,pemalu,phobia sosial,gagap jika dihadapan semua orang itu yang kutakutkan buat masa depanku. Aku tidak tau bagaimana merubah sifat itu semua apa itu karena latar belakangku semasa lalu yang membuatku menjadi begini? Ya itu sih harus aku yang merubah jangan menyalahkan orang lain. Kembali ke pembasahan, begitulah anggapan orang lain seperti saudara dan saudara seperti orang lain karena teman adalah segalanya mereka tau sifatku,kondisiku, dan kepribadianku mereka menerima dan bisa asik bergaul dengan ku meskipun aku fidak panda bergaul tapi aq punya teman yng menurutku dia asik denganku begitupula aku juga asik dengan mereka. Satu pertanyaan disini , mengapa saudara tidak bisa menjadi seperti teman ku? Apa karena aku belom bekerja dan masih bergantung ke mereka? Makanya perkataan ku tidak pernah diterima?

Andaikan semua orang bisa menjadi pribadi yang jika salah itu mengerti dan benar dipertahakankan jangan hanya mempertahankan ego sendiri. Dengar lah perkataan orang lain.

Komentar

Postingan Populer